(Image: coolvibe.com)
---
Legacy © Fariz Azmi
18
Juli 2018
Aku terbangun dari tidurku. Aku
tidak bermimpi apapun semalam. Tidak biasanya aku tidak bermimpi seperti ini.
Suara Foxx terdengar membahana di seisi rumah.
"Semuanya kemari!"
Dengan kata-katanya itu, aku
langsung turun ke bawah dari kamarku, menuju sumber suara Foxx berasal, kukira
dia sedang kesulitan.
"Lihat ini!" dia sudah
berjongkok di teras rumah sambil memegang sesuatu saat aku tiba di sana.
Lambaiannya membuatku mau tidak mau harus mendekatinya.
"Ada apa?" dia memberikan
sesuatu yang ia pegang tadi -sebuah koran yang baru saja datang. Biasanya koran
itu akan otomatis masuk ke dalam mailbox
masing-masing karakter yang sudah berlangganan.
Dia menunjukkan sebuah baris yang di
mana menarik perhatiannya tadi. "Baca ini!" aku membacanya dengan
seksama.
"Raid Event: Storm Orion." ucapku pada judul yang sangat besar
di muka halaman koran itu. Suaraku hilang ketika melanjutkan ke kalimat
selanjutnya.
Ini adalah sebuah event pertama setelah empat bulan kami
semua terjebak di sini. Sangat susah mendapatkan sebuah info tentang event yang sedang berlangsung. Kukira
mereka akan menyembunyikan informasi ini, tetapi malah menyebarkannya melalui
koran. Event ini akan dimulai
seminggu lagi. Dengan hadiah yang sangat menarik untuk setiap anggota squad atau party yang berhasil memenangkan event
ini, pasti akan membuat Foxx meminta untuk mengikutinya.
"Ada apa?" Cello muncul
tiba-tiba, disusul oleh Avery dan Arianne.
"Baca ini." aku
memberikan koran itu pada Avery yang baru saja tiba dan dia membacanya, Arianne
juga ikut membacanya karena berada di sebelahnya.
"Event?" Avery mengernyit kemudian memandangku.
"Bukan aku, tapi dia."
aku menunjuk ke arah Foxx yang berbinar di sebelahku.
"Ini ‘kan event raid kelas tinggi. Mana mungkin hanya kita berlima bisa
memenangkannya? Untuk selamat saja terdengar mustahil." Avery menolak
permintaan yang tak terucap dari mulut Foxx. Tapi aku tahu, Avery pun juga
menginginkannya kalau saja dia mempunyai guild
atau anggota lebih.
Aku memandang ekspresi wajah Foxx
yang langsung meredup seperti lampu yang tiba-tiba dimatikan. Aku mempunyai
ide. Namun aku tidak tahu kalau ideku akan diterima dengan mudah oleh Avery.
"Itu bukan tidak
mungkin." ucapku spontan. Avery langsung memandangku dengan tajam.
"Katakan apa maksudmu?"
"Aku hanya mengatakan kalau
mengikuti event, atau sebut saja
kompetisi ini, adalah hal yang mustahil," aku melanjutkan "Aku dulu
terbiasa mengikuti raid kelas tinggi.
Meskipun itu sudah lama. Kalian hanya memerlukan sebuah strategi dan kerja sama
tim."
Avery diam, berpikir sejenak
mengenai kata-kataku.
"Ayolah!" pinta Foxx, di
berpikir lagi mencari alasan "Lagi pula ada Blue dalam party kita!"
"Aku dulu menyelesaikan raid hanya berempat," aku
menghentikan kata-kataku sejenak "Pikirkan dulu."
"Aku tidak keberatan,
kok." Arianne menimpali pernyataanku terhadap Avery, mungkin itu bisa
membuatnya berpikir ulang mengenai keputusannya yang menurutku terlalu cepat ia
ambil.
"Fine." Cello menambahi.
"Bagaimana?" aku bertanya
sekali lagi terhadap Avery.
--